Senin, 18 September 2023

Praktik Baik: "Mabar" di kelas mengurangi jajan dan memupuk rasa kebersamaan

 



Mabar di Kelas Mengurangi Jajan dan Memupuk Rasa Kebersamaan

Oleh: M. Faisal, S.Pd.I (Guru SD Negeri 214/IX Bukit Jaya, Kecamatan Bahar Selatan)

 

Apa yang terlintas di pikiran pembaca saat melihat tulisan atau mendengar kata “Mabar”? Istilah yang kini sedang populer di kalangan penghobi game online, dalam dunia game online tersebut, mabar adalah singkatan dari “main Bareng” atau bermain game bersama-sama. Tenang, tulisan ini bukan menggiring pembaca ke arah itu, untuk lebih jelasnya, yuk kita baca hingga akhir!.

Mempertahankan slogan “Clean and Healthy” di lingkungan sekolah bukanlah perkara gampang, mau tidak mau sekolah harus memperhatikan semua aspek, termasuk masalah makanan dan minuman siswa.

Sekolah Dasar Negeri 214/IX Bukit Jaya merupakan salah satu sekolah yang memiliki akses khusus, baik alat transportasi umum, listrik maupun internet; Terbatas dari segi alat transportasi disini karena letak desa yang berada di salah satu titik ujung selatan Kabupaten Muaro Jambi, Kendaraan yang masuk ke wilayah ini hanyalah yang berkepentingan untuk datang ke desa ini semata, sebab tidak ada lagi desa lain setelahnya yang terhubung melalui transportasi darat. Terbatas listrik, hampir setiap hari di wilayah ini mendapatkan giliran pemadaman secara reguler, belum lagi karena faktor alam seperti saat musim hujan. Terbatas akses internet, sebab hanya ada dua provider seluler yang dapat diakses oleh warga setempat.

Keterbatasan di atas bukanlah merupakan masalah yang serius di sekolah ini, justru penanganan sampah dan kesehatan siswa menjadi pekerjaan rumah  yang serius yang harus dipikirkan oleh warga sekolah. Sampah dari plastik jajanan berserakan di setiap sudut sekolah, terlebih setelah jam istirahat usai. Masalah lainnya yaitu kesehatan siswa, beberapa siswa seringkali mengalami sakit perut setelah mengkonsumsi jajanan dari luar sekolah. Dari permasalahan inilah, Kepala sekolah membuat peraturan tentang penertiban kantin, mulai dari penertiban bangunan kantin, hingga menertibkan jenis jajanan apa saja yang dilarang dan dibolehkan untuk dijual.

Selaras dengan program tersebut, rekan saya, Pak Karmunit yang merupakan guru kelas 3A memiliki inisiatif yang sangat baik terkait pengurangan sampah dan pencegahan penyakit yang kemungkinan ditimbulkan dari jajan sembarangan, dia mengajak siswa di kelasnya untuk melaksanakan program “Makan Bareng” atau makan bersama (Mabar) setiap hari di dalam kelas. Para siswa diberi informasi untuk selalu membawa bekal makanan dari rumah, bekal disini berupa nasi putih dan lauk yang cukup. Tentu saja kegiatan ini sudah diberitahukan kepada orangtua siswa sebelumnya sehingga berjalan dengan baik. Kegiatan ini juga mendapat apresiasi yang baik dari kepala sekolah lalu menjadi kegiatan yang diikuti oleh anggota kelas lainnya.

Kegiatan “Makan Bareng” atau makan bersama (Mabar) ini dilaksanakan pada saat jam istirahat yakni pada pukul 09.35 WIB. Guru kelas bersama para siswa duduk melingkar di lantai yang bersih, lalu membaca do’a bersama sesuai ajaran agama yang mereka anut, lalu makan bersama dengan bekal masing-masing yang mereka bawa dari rumah. Tak jarang mereka saling bertukar makanan atau berbagi makanan sehingga menjadi keseruan tersendiri bagi mereka.

Manfaat kegiatan ini adalah terciptanya rasa kebersamaan dan kekeluargaan antar sesama anggota kelas, terjaminnya kesehatan makanan karena dimasak di rumah oleh orang tua masing- masing, serta sebagai upaya pencegahan penyakit yang dapat timbul dari jajan sembarangan. Kini, di semester pertama tahun ajaran 2023/2024 ini, setiap kelas sudah melaksanakan kegiatan ini.